Senin, 13 Oktober 2014

Tugas 2 (SOFTSKILL ETIKA BISNIS)



Contoh Perusahaan Yang Sudah Menerapkan Etika Dalam Berbisnis
Tugas 2 (SOFTSKILL ETIKA BISNIS)
NAMA           : HENDRA MURSALIM
NPM              : 13211289
KELAS          : 4EA21

1.    PT Garuda Indonesia dalam menerapkan Etika Bisnis
Garuda Indonesia telah mengumandangkan 5 (lima) nilai-nilai Perusahaan, yaitu eFficient & effective; Loyalty; customer centricitY; Honesty & Openness dan Integrity yang disingkat menjadi "FLY HI" sejak tahun 2007, dilanjutkan dengan rumusan code of conduct yang diluncurkan pada tahun 2008. Tata nilai FLY HI dan etika Perusahaan merupakan soft structure dalam membangun Budaya Perusahaan sebagai pendekatan yang digunakan Garuda untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik.
Pada tahun 2011, perusahaan menetapkan etika bisnis dan etika kerja perusahaan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/11 tanggal 11 Maret 2011.
Etika bisnis dan etika kerja tersebut merupakan hasil penyempurnaan dari pedoman perilaku (code of conduct) yang diterbitkan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No.JKTDZ/SKEP/50002/08 tanggal 14 Januari 2008 tentang Nilai-nilai Perusahan dan Pedoman Perilaku (code of conduct) Insan Garuda Indonesia. Penyempurnaan dilakukan berdasarkan umpan balik dari hasil proses implementasi internalisasi serta rekomendasi hasil GCG assessment tahun 2009. Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan merupakan himpunan perilaku-perilaku yang harus ditampilkan dan perilakuperilaku yang harus dihindari oleh setiap Insan Garuda Indonesia.
Etika dan perilaku tersebut dalam hubungannya dengan:
             A.      Hubungan Sesama Insan Garuda.
             B.      Hubungan dengan Pelanggan, Pemegang Saham dan Mitra Usaha serta Pesaing.
           C.      Kepatuhan Dalam Bekerja, mencakup Transparansi Komunikasi dan Laporan Keuangan; Penanganan Benturan Kepentingan; Pengendalian Gratifikasi; Perlindungan Tehadap Aset Perusahaan dan Perlindungan Terhadap Rahasia Perusahaan.
             D.      Tanggung jawab Kepada Masyarakat, Pemerintah dan Lingkungan.
            E.      Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja mencakup: Pelaporan Pelanggaran; Sanksi Atas Pelanggaran; Sosialisasi dan Pakta Integritas.
Tata nilai, etika bisnis dan etika kerja merupakan tanggung jawab seluruh Insan Garuda Indonesia, seperti yang dinyatakan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perusahaan dalam Buku Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan serta sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/11 tanggal 11 Maret 2011, ketetapan ketiga bahwa seluruh pegawai Perusahaan wajib memahmai, menerapkan dan melaksanakan Etika Bisnis dan Etika Kerja serta menandatangani "Pernyataan Pakta Integritas Kepatuhan Terhadap Etika Perusahaan."
Internalisasi nilai-nilai dan etika Perusahaan dilakukan secara intensif melalui berbagai saluran komunikasi, pelatihan dan terintegrasi dengan sistem penilaian pegawai. Sosialisasi melalui saluran komunikasi internal perusahaan baik cetak maupun elektronik, tatap muka dan diskusi ke semua Unit Kerja baik di kantor Pusat maupun di Kantor Cabang serta melalui program pelatihan. Melalui proses sosialisasi, pada tahun 2011 ini jumlah pegawai yang telah menandatangani lembar komitmen kepatuhan terhadap etika Perusahaan telah mencapai 2.980 pegawai dari berbagai profesi dan unit
kerja. Jumlah tersebut berarti sudah mencapai lebih dari separuh dari total pegawai Perusahaan. Perusahaan mengimplementasikan whistleblowing system sebagai alat manajemen untuk membantu penegakkan etika perusahaan. Melalui system ini diharapkan semua pemangku kepentingan mau melaporkan dugaan pelanggan etika yang dilakukan oleh oknum Pegawai Garuda.
Etika bisnis dan etika kerja serta whistleblowing system disosialisasikan pula kepada Mitra Usaha sehingga dapat membantu proses penegakkan etika di perusahaan serta bersama-sama menciptakan lingkungan bisnis yang bersih dan bermartabat. Tata nilai "FLY HI" dan etika Perusahaan merupakan soft structure untuk membangun Budaya Perusahaan sebagai pendekatan yang digunakan Garuda untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

2. Perusahaan yang tidak beretika ( analisis beserta contohnya)
contoh perusahaan :
sebuah perusahaan yang merupakan suplier resmi dari Petronas melakukan kecurangan bisnis dengan mengoplos solar
menjadi minyak tanah dan menjualnya kepada masyarakat. Hal ini tentu menjelekkan nama baik Petronas. Selain itu hal ini juga menyebabkan konsumen Petronas tidak percaya lagi dengan produk-produk Petronas.

Contoh lain yang nyata, yang sering kita saksikan sendiri atau mungkin bahkan kita pernah mengalaminya sendiri saat membeli buah-buahan. Buah yang sudah dipilih, saat membungkus buah pilihan tersebut pedagang menukarnya dengan buah-buahan yang tidak baik kualitasnya tanpa sepengetahuan pembel.
analisisnya : bahwa banyak tindakan menyimpang yang dilakukan oleh pebisnis, baik kecil maupun besar, untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda tanpa memikirkan efek negatif yang akan terjadi. Hal ini pada akhirnya hanya akan memyebabkan kerugian pada konsumen, juga pada perusahaan itu sendiri. Kepercayaan yang diberikan konsumen kepada perusahaan tersebut akan hilang dan sebagai seorang pelaku bisnis  kita harus memperhatikan etika – etika yang ada dalam suatu bisnis. Etika bisnisadalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis. etika bisnis dalam perusahaan dirasa  sangat penting  Karena dengan adanya aturan –  aturan tersebut, diharapkan dapat membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi  serta mempunyai landasan yang kokoh dan mampuh mengatasi segala permasalahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal, etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.
Tapi apa jadinya, apabila suatu perusahaan dalam melakukan bisnisnya tidak menggunakan etika- etika yang ada. Berikut ini adalah beberapa contoh pelaku bisnis yang melakukan tindakan tidak etis dalam arti lain tindakan yang tidak beretika dalam menjalankan bisnisnya. Misalnya saja :
  1. pelanggaran hak cipta, seperti :Membajak,Mengkopi / menyalin ciptaan hak cipta ,mengadaptasi ciptaan orang lain untuk dibuat hak cipta baru
  2. saling sindir dan menjatuhkan produk yang sama.
  3. Memproduksi makanan dengan bahan yang dilarang, seperti penggunaan formalin pada tahu, pewarna pakaian, penggunaan boraks pada bakso.
  4. Melakukan tindakan yang hanya menguntungkan diri sendiri, tanpa memikirkan konsumen.
  5. Bisnis yang mengandung unsur penipuan/ merugikan konsumen.
  6. Perilaku Saling Menipu Para pelaku bisnis
    1. Pelaku bisnis dengan pelaku bisnis, missal : mengirim barang dengan jumlah yang tidak sama (kurang), mempengaruhi pihak lain untuk saling menjatuhkan, salah satu dapat bangkrut bahkan kedua-duanya.
    2. Pelaku bisnis dengan konsumen, seperti pemakaian formalin untuk pengawetan makanan , menutupi kualitas barang yang rusak dan  ingkar janji
    3.  Konsumen dengan pelaku bisnis , misalnya membayar dengan menggunakan cek kosong

Sumber:
http://www.garuda-indonesia.com/id/investor-relations/good-corporate-governance/corporate-governance-manual/etika-bisnis-dan-etika-kerja.page
http://handyleonardoetikabisnis.blogspot.com/2012/09/pengertian-etika-etika-bisnis-dan.html
http://gisgisgisgishell.wordpress.com/2012/10/07/tugas-1-etika-bisnis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar